Observasi Mekanisme kerja di Sekolah smp negeri 7 Tarakan

Diposting oleh mindra_wati


BAB I
Pendahuluan


A.           Latar  Belakang

Pada setiap semester dilaksanakan selama 6 bulan dan setiap akhir semester diadakan UAS untuk menilai hasil belajar selama 1 semester / 6 bulan , parodi  Bimbingan Konseling Sekolah mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling melaksanakan UAS dengan melakukan kuliah lapangan ke sekolah-sekolah.

Selain itu  mahasiswa juga di berikan berbagai  jenis tugas yang di inginkan antara lain observasi tentang struktur organisasi BK dan mekanisme kerja bk di Sekolah, beserta uraian tugasnya, studi kasus di sekolah dengan melakukan salah satu  kegiatan pendukung dalam BK dan Lakukan layanan profesional secara tertib, melalui 6 tahapan (Identifikasi Kasus, Identifikasi masalah,Diagnosis, Prognosis, Treatment, Evaluasi dan Tindak lanjut)
B.            Tujuan Observasi
Dalam melakukan observasi kuliah lapangan bertujuan untuk:
a.         Meningkatkan, memperluas, serta menambah wawasan tentang apa saja tugas dari seorang guru Bimbingan Konseling di sekolah.
b.        Memberikan kesempatan kepada penulis untuk memasyarakatkan diri pada suasana atau iklim di lingkungan sekolah yang sebenarnya, sebagai calon guru Bimbingan Konseling maupun seorang Konselor nantinya.
c.       Memberikan pengalaman kepada mahasiwa agar tidak canggung turun langsung mengajar.
d.        Untuk memperoleh masukan dan informasi tentang mekanisme kerja BK di sekolah.
e.        Memberikan kesempatan kepada para Mahasiswa untuk mencari informasi tentang cara kerja BK di sekolah.

C.           Hambatan dan Tantangan
Adapun hambatan dan tantangan yang dihadapi selama melaksanakan Observasi sebagai berikut :
v  Karena waktu observasi bersamaan dengan akan diadakannya pembagian rapor sehingga terganggu..
v  Tidak adanya guru BK di tempat
v  Posisi guru bk hanya di pegang oleh 1 orang saja sehingga tidak maksimal dalam melaksanakan tugas .



               









 Visi dan Misi SMP N 7  Tarakan.
Visi Bimbingan Konseling
Mengacu kepada kehidupan peserta didik yang membahagiakan,dan membantu peserta didik agar mampu mandiri,berkembang dan berbahagia.

Misi Bimbingan konseling

Memberikan pelayanan bantuan agar peserta didik bertindak efektif dalam kehidupan sehari hari dan mandiri serta berkembang secara optimal melalui dimilikinya berbagai kompetensi berkenaan degan pegembangan diri,pemahaman lingkugan, pengambilan keputusan, dan pengarahan diri, merencanakan masa depan,berbudi luhur serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
































Mekanisme Kerja dan Uraian Tugas BK SMP N 7 Tarakan
   Tanggung jawab Staf BK :
1.             Menggali dan mengembangkan potensi siswa sesuai dengan Kondisi pribadinya.
2.           Penyusunan program kerja bimbingan konseling.
3.           Membuat surat panggilan untuk oarang tua siswa.
4.           Melaksanakan home visit.
5.           Memberi izin siswa keluar sekolah.
6.           Mediasi.

Wewenang  BK    :
1.             Memanggil orang tua siswa.
2.             Membimbing siswa bimbingannya.

a.         Tugas Dan Tanggung Jawab Bimbingan Konseling SMP N 5 Tarakan
Bimbingan konseling adalah wadah untuk membimbing siswa dalam bidang pribadi ,sosial,belajar dan karir yang memiliki tugas dan tanggung jawab. Tugas dan tanggung jawab Bimbingan Konseling SMP N 5 Tarakan yaitu :
a.         Menggali dan dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa secara tepat dan terarah
b.         Menangani permasalahan – permasalahan yang dialami siswa dan dilakukan oleh siswa serta membimbing dan membantu  mencarikan solusi penyelesaian
c.         Memberikan semua layanan bimbingan konseling kepada seluruh siswa
d.        Menyusun program kerja bimbingan konseling
e.         Mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan program yang dilaksanakan.
f.          Menginventarisasi.
g.         Menyelengarakan konferensi kasus untuk permasalahan yang dialih tangankan

b.        Sasaran Mutu Bimbingan Konseling SMP N 5 Tarakan
Sasaran Mutu Bimbingan Konseling Tahun Pembelajaran 2010/2011 :
1.         Pelanggaran Poin diatas 50 dibawah 20 Kasus
2.         Komplain pelayanan terhadap orang tua siswa maksimal 2% dari jumlah siswa
3.         Penyelesaian Kasus tidak lebih dari 20 hari




a.         Sarana dan Prasarana
Dengan peralatan yang ada didayagunakan dalam meningkatkan kinerja petugas BK
Dana     :    1. Biaya Operasional Sekolah
c.         Penyelenggaraan Bimbingan Konseling  SMP N 5  Tarakan
1.         Tujuan
Prosedur ini disusun untuk mengatur proses penyelenggaraan bimbingan konseling
2.         Ruang Lingkup
Prosedur ini dipakai untuk memberikan layanan penyelenggarakan bimbingan konseling kepada siswa – siswi diSMP N 5  Tarakan.
3.         Acuan
3.1.       SMM ISO 9001:2008
4.         Definisi
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu (siswa/siswi) agar dia mampu mengembangkan potensi dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan secara mandiri dan efektif.
5.         Prosedur
5.1.            Penyelengaraan himpunan data
1.        Membuat instrument himpunan data
2.        Menentukan sasaran dan waktu himpunan data
3.        Mengisi intstrumen himpunan data yang telah dibagikan kepada sasaran
4.        Mengumpulkan instrument himpunan data yang telah diisi ke BK
5.2.            Surat izin keluar bagi siswa-siswi SMP N 5 Tarakan
1.        Membuat format surat izin
2.         Siswa mengisi format surat izin
3.        Meminta persetujuan kepada guru mata pelajaran yang di tinggalkan
4.        Petugas BK mencatat dalam buku besar dan menandatangani surat izin tersebut
5.        Surat izin tersebut harus disetempel
5.3.            Pangilan orang tua
1.        Wali kelas mengajukan nama siswa yang orang tua atau  walinya akan     dipanggil oleh pihak sekolah
2.        BK dapat memanggil orang tua / wali secara langsung terhadap permasalahan siswa yang dikategorikan berat yaitu melanggar poin tata  tertib degan nilai 50 ke atas
3.         Mengisi format panggilan orang tua siswa
4.        Menentukan waktu pemanggilan
5.        Mencatat dalam buku tamu kehadiran orang tua /wali
5.4.            Konseling siswa
1.        Mengisi format konseling siswa
2.         Masuk keruangan konseling
3.        Ada kesepakatan dalam pengambilan keputusan
4.        Siswa dapat menjadwalkan kembali untuk konseling yang berikutnya.


5.5.            Home Visit.
1.        Home visit dapat dilakukan oleh semua guru
2.        Home visit dilakukan untuk meminta/mencari data yang  diperlukan
3.        Home visit dilakukan sekali untuk satu orang siswa
4.        Melaporkan hasil home visit kepada koordinator bk/kepala sekolah.
5.6.            Surat pernyataan siswa.
1.        Berkoordinasi dengan wali kelas dan kepala departemen
2.        Memanggil siswa yang bersangkutan
3.        Meminta siswa membaca terlebih dahulu surat pernyataan
4.        Menandatangani Surat pernyataan.
5.7.            Pengendalian Siswa bermasalah
1.        Untuk penanganan siswa bermasalah ditangani oleh wali kelas sebagai pihak yang   pertama dengan mengidentifikasi sumber permasalahan.
2.         Bila dalam penanganan oleh wali kelas masalah tidak tuntas maka wali kelas dapat berkoordinasi/melaporkan kepada kepala departemen untuk melakukan langkah – langkah dalam penyelesaian penanganan siswa bermasalah.
3.        Wali kelas kemudian dapat melimpahkan penanganan siswa bermasalah      ke-BK bila wali kelas menghendaki perlunya bimbingan lebih intentif kepada siswanya setelah berkoordinasi dengan kepala departemennya.
4.        BP/BK kemudian wajib membimbing dengan baik siswa tersebut, bila  siswa telah menunjukan adanya perubahan prilaku yang dinamis maka masalah dapat dinyatakan selesai.
5.        BP/BK harus melaporkan kepada kepala sekolah mengenai perkembangan   siswa bermasalah yang telah ditanganinya. BP/BK akan meminta petunjuk  dan arahan untuk kasus – kasus yang perlu tindakan penyelesaian dengan segera agar dapat dibijaki .

0 komentar:

Posting Komentar